Yasin Latin
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- ۚيٰسۤYaa siin.
Yaa Siin. (7x) - وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙWal-qur-aanil-ḥakiim.
Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, - اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙInnaka laminal-mursaliin.
sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar salah seorang dari rosul-rosul - عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ‘Alaa ṣhiroo-ṭhim mustaqiim.
(yang beroda) di atas jalan yang lurus, - تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙTan^ziilal-‘aziizir-roḥiim(i).
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, - لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَLitun^dżiro Qoumam maa un^dżiro aabaa-uhum fahum ghoo-filuun.
agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai. - لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَLa-Qod ḥaQQol-Qoulu ‘alaa ak-tṡa-rihim fahum laa yu'-minuun.
Sungguh, benar-benar berlaku perkataan (ketetapan takdir) terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman. - اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَInnaa ja ‘alnaa fii a’-naaqihim aghlaalan fa hiya ilal-adż-Qoo-ni fahum muq-maḥuun.
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu (tangan mereka yang terbelenggu diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. - وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَWa ja-‘alnaa mim baini aidiihim saddaw wa min kḥol-fihim saddan^ fa agh-syai-naahum fahum laa yub-ṣhiruun.
Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi (pandangan) mereka. Mereka pun tidak dapat melihat. - وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَWa sawaa-un ‘alaihim a-an-dżar-tahum am lam tun-dżir-hum laa yu' minuun.
Sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka (tetap) tidak akan beriman. - اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍInnamaa tun-dżiru manit-taba-‘adż-dżikro wa kḥo-syi-yar-roḥmaana bil-ghoib, fa basy-syirhu bimagh-firotiw wa ajring kariim.
Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanya (bisa) memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikutinya dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih tanpa melihat-Nya. Berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. - اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍInnaa naḥnu nuḥyil-mautaa wa nak-tubu maa Qoddamuu wa aa-tṡaa-rohum, wa kulla syai-in aḥ-ṣhoi-naahu fii-imaaamim mubiin.
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz). - وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚWaḍh-rib lahum ma-tṡa-lan aṣh-ḥaabal-Qoryah, idż jaa-ahal-mursaluun.
Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka (kaum kafir Makkah), yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka, - اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَIdż arsalnaa ilaihi-mutṡ-naini fa kadż-dża-buuhumaa fa ‘azzaznaa bi-tṡaaa-li-tṡin faQoo-luu innaa ilaikum mursaluun.
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan (utusan) yang ketiga. Maka, ketiga (utusan itu) berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” - قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَQoo-luu maa antum illaa ba-sya-rum mitṡ-lunaa, wa maa anzalar-roḥmaanu min syai-in-in antum illaa tak-dżibuun.
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. (Allah) Yang Maha Pengasih tidak (pernah) menurunkan sesuatu apa pun. Kamu hanyalah berdusta.” - قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَQoo-luu robbunaa ya’ lamu innaa ilaikum lamur-saluun.
Mereka (para rosul) berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan(-Nya) kepadamu. - وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُWa maa ‘alainaa illal-balaaghul-mubiin.
Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) yang jelas.” - قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌQoo-luu innaa ta-ṭhoy-yarnaa bikum, la-il lam tannn tahuu lanar-juman-nakum wa laya-mas-san-nakum minnaa ‘adżaabun aliim.
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami merojam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.” - قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَQoo-luu ṭhoo-irukum ma-‘akum, a-in^ dżuk-kirtum, bal antum Qoumum mus-rifuun.
Mereka (para rosul) berkata, “Kemalangan kamu itu (akibat perbuatan) kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, (lalu kamu menjadi malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” - وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙWa jaa-a min aq-ṣhol-madiinati rojuluy-yas ‘aa Qoo-la yaa Qoumit-tabi ‘ul-mursaliin.
Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorong laki-laki. Dia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para rosul itu! - اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔Ittabi ‘uu mal laa yas-alukum aj-row wa hum muh-taduun.
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan (dalam berdakwah) kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. - وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَWa maa liya laa-a’ budul-ladżii fa-ṭhoronii wa ilaihi turja ‘uun.
Apa (alasanku) untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. - ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚA-atta-kḥi-dżu min duunihii aalihatan iy-yu-rid-nir-roḥmaanu bi-ḍhur-ril laa tughni ‘annii syafaa-‘atuhum syai-aw wa laa yun^qi-dżuun.
Mengapa aku (harus) mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku. - اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍInnii idżal lafii ḍho-laalim mubiin.
Sesungguhnya aku (jika berbuat) begitu, pasti beroda dalam kesesatan yang nyata. - اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗInnii aamantu birob-bikum fasma-‘uun.
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah (pengakuan)-ku.” - قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙQiilad-kḥulil-jannah, Qoo-la yaa laita Qoumii ya’-lamuun.
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Aduhai, sekironya kaumku mengetahui - بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَBimaa ghofarolii robbii wa ja ‘alanii minal-muk-romiin.
(bagaimana) Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orong-orong yang dimuliakan.” - ۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَWa maa an^zalnaa ‘alaa Qoumihii mim ba’ dihii minnn jundim minas-samaa i wa maa kun-naa mun-ziliin.
Setelah dia (dibunuh), Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya. - اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خٰمِدُوْنَIn^kaanat illaa ṣhoi-ḥataw waa-ḥidatan^ fa-idżaa hum kḥoo-miduun.
(Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati. - يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَYaa ḥas-rotan ‘alal-‘ibaad, maa ya'-tiihim mir rosuulin illaa kaanuu bihii yas-tah-zi-uun.
Alangkah besar penyesalan diri para hamba itu. Setiap datang seorong rosul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. - اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَAlam yarou kam ah-laknaa Qob-lahum minal-quruuni an-nahum ilaihim laa yarji ‘uun.
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Mereka (setelah binasa) tidak ada yang kembali kepada mereka (di dunia). - وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَWa in^kullul lammaa jamii ‘ul ladainaa muḥ-ḍhoruun.
Tidak ada satu (umat) pun, kecuali semuanya akan dihadirkan kepada Kami (untuk dihisab). - وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَWa aayatul lahumul-ar-ḍhul-maitah, aḥ-yainaahaa wa akḥ-rojnaa minhaa ḥabban^ faminhu ya'-kuluun.
Suatu tanda (kekuasaan-Nya) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus lalu) Kami menghidupkannya dan mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari (biji-bijian) itu mereka makan. - وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙWa ja ‘alnaa fiihaa jan-naatim min na-kḥii-liw wa a’-naabiw wa faj-jarnaa fiihaa minal-‘uyuun.
Kami (juga) menjadikan padanya (bumi) kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air - لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَLiya'-kuluu min tṡa-marihii wa maa ‘amilat-hu aidiihim, afalaa yasy-kuruun.
agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur? - سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَSub-ḥaanal-ladżii kḥolaQol-azwaaja kul-lahaa mim-maa tumbitul-arḍhu wa min an^fusihim wa mim-maa laa ya’-lamuun.
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. - وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙWa aayatul lahumul-lailu nas-lakḥu minhun-nahaaro fa-idżaa hum mudẓh-limuun.
Suatu tanda juga (atas kekuasaan Allah) bagi mereka adalah malam. Kami pisahkan siang dari (malam) itu. Maka, seketika itu mereka (beroda dalam) kegelapan. - وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗWasy-syamsu taj-rii limusta-Qorril lahaa, dżaalika taq-dii-rul-‘aziizil-‘aliim.
(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredaronnya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (14x) - وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِWal-Qomaro Qoddar-naahu manaazila ḥattaa ‘aada kal ‘urjuunil-Qodiim.
(Begitu juga) bulan, Kami tetapkan bagi(-nya) tempat-tempat peredaron sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaron yang terokḥir,) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. - لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَLasy-syamsu yambagii lahaa ann tud-rikal-Qomaro wa lal-lailu saabiqun-nahaar, wa kullun^ fii falakiy yas-ba-ḥuun.
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. - وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙWa aa--yatul lahum annaa ḥamalnaa dżur-riyya-tahum fil-fulkil-masy-ḥuun.
Suatu tanda (kebesaron Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami mengangkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan. - وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَWa kḥolaq-naa lahum mim mitṡ-lihii maa yar-kabuuun.
(Begitu juga) Kami menciptakan untuk mereka dari jenis itu angkutan (lain) yang mereka kendaroi. - وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙWa in nasya' nugriq-hum falaa ṣho-rii-kḥo lahum wa laa hum yun^Qo-dżuun(a).
Jika Kami menghendaki, Kami akan menenggelamkan mereka. Kemudian, tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan. - اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍIllaa roḥmatam minnaa wa mataa-‘an ilaa ḥiin.
Akan tetapi, (Kami menyelamatkan mereka) karena rohmat yang besar dari Kami dan untuk memberi mereka kesenangan hidup sampai waktu tertentu. - وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَWa idżaa qiila lahumut-taquu maa baina aidiikum wa maa kḥol-fakum la ‘allakum tur-ḥamuun.
Ketika dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan (siksa) yang ada di hadapanmu (di dunia) dan azab yang ada di belakangmu (akḥirot) agar kamu mendapat rohmat,” (maka mereka berpaling). - وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَWa maa ta'-tiihim min aayatim min aayaati robbihim illaa kaanuu ‘anhaa mu’-riḍhiin(a).
Tidak satu pun dari tanda-tanda (kebesaron) Tuhan datang kepada mereka, kecuali mereka berpaling darinya. - وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍWa idżaa qiila lahum an^fiquu mimmaa rozaQo-kumullaah, Qoo-lal-ladżiina kafaruu lil-ladżiina aamanuu anuṭh‘imu mal lau ya-syaa-ullaahu aṭh-‘amah, in antum illaa fii ḍho-laalim mubiin.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orong-orong yang kufur itu berkata kepada orong-orong yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orong-orong yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” - وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَWa ya-quuluuna mataa haa-dżal-wa’-du in^ kuntum ṣhoo-diqiin.
Mereka berkata, “Kapankah janji (hari Kebangkitan) ini (terjadi) jika kamu orong-orong benar?” - مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَMaa yan^ḍzhu-ruuna illaa ṣhoiḥataw waa-ḥidatan^ ta'-kḥu-dżu-hum wa hum ya-kḥiṣh-ṣhimuun.
Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan membinasakan mereka saat mereka (sibuk) bertengkar (tentang urusan dunia). - فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَFalaa yasta-ṭhii-‘uuna tau-ṣhiyataw wa laa ilaa ah-lihim yarji-‘uun.
Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya. - وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَWa nufi-kḥo fiṣh-ṣhuuri fa-idżaa hum minal-aj-daa-tṡi ilaa rob-bihim yan^siluun.
Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerok cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya. - قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَQoo-luu yaa wailanaa mam ba ‘atṡanaa mim mar-Qodinaa…haadżaa maa wa-‘adar-roḥmaanu wa ṣho-daQol-mursaluun.
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” (Lalu, dikatakan kepada mereka,) “Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rosul(-Nya).” - اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَIn^kaanat illaa ṣhoi-ḥataw waa-ḥidatan^ fa-idżaa hum jamii ‘ul ladainaa muḥ-ḍhoruun.
Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab). - فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَFal-yauma laa tuḍzh-lamu nafsun syai'aw wa laa tuj-zauna illaa maa kuntum ta’-maluun.
Pada hari itu tidak ada sama sekali orong yang dirugikan sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan. - اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚInna aṣh-ḥaabal-jannatil-yauma fii syu-ghulin^ faakihuun.
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu beroda dalam kesibukan (sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neroka) lagi bersenang-senang. - هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚHum wa azwaajuhum fii-dẓhi-laalin ‘alal-aroo-iki muttaki-uun.
Mereka dan pasangan-pasangannya beroda dalam tempat yang teduh sambil berbaring di atas ronjang berkelambu. - لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚLahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda-‘uun.
Di (surga) itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan. - سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍSalaamunnn Qoulam mir robbir roḥiim.
(Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (16x) - وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَWamtaazul-yauma ay-yuhal-muj-rimuun.
(Dikatakan kepada orong-orong kafir,) “Berpisahlah kamu (dari orong-orong mukmin) pada hari ini, wahai para pendurhaka! - اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌAlam a’-had ilaikum yaa banii aadama allaa ta’-budusy-syai-ṭhoon, innahuu lakum ‘aduw-wum-mubiin.
Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu. - وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌWa ani’-buduunii, haa-dżaa ṣhi-roo-ṭhum mustaqiim.
(Begitu juga bahwa) sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.” - وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَWa laQod aḍhol-la min^kum jibillan^ ka-tṡii-roo, afalam takuunuu ta’-qiluun.
Sungguh, ia (setan itu) benar-benar telah menyesatkan sangat banyak orong dari kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti? - هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَHaa-dżihii jahan-namul-latii kun^tum tuu-‘aduun.
Inilah (neroka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu. - اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَIṣh-lauhal-yauma bimaa kun^tum tak-furuun.
Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya. - اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَAl-yauma nakḥ-timu ‘alaa afwaa-hi-him wa tukal-limunaa aidiihim wa tasy-hadu arjuluhum bimaa kaanuu yak-sibuun.
Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. - وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَWa lau na-syaa-u la-ṭho-masnaa ‘alaa a’-yunihim fas-taba-quṣh-ṣhiroo-ṭho fa annaa yub-ṣhi-ruun.
Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan menghapus penglihatan (membutakan) mereka sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan (selamat). Maka, bagaimana mungkin mereka dapat melihat? - وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَWa lau na-syaa-u lamasakḥ-naahum ‘alaa makaa-natihim famas-ta-ṭhoo ‘uu muḍhiy-yaw wa laa yarji-‘uun.
Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan mengubah bentuk mereka di tempat mereka beroda, sehingga mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan dan juga tidak sanggup pulang kembali. - وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَWa man nu-‘am-mir-hu nunak-kishu fil-kḥolq(i), afalaa ya’-qiluun.
Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah). Maka, apakah mereka tidak mengerti? - وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙWa maa ‘allamnaa-husy-syi’-ro wa maa yam-baghii lah, in huwa illaa dżikruw wa qur-aanum mubiin.
Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Nabi Muhammad) dan (bersyair) itu tidaklah pantas baginya. (Wahyu yang Kami turunkan kepadanya) itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Al-Qur’an yang jelas, - لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَLiyunn-dżiro man^ kaana ḥayyaw wa ya-ḥiq-Qol-Qoulu ‘alal-kaafiriin.
agar dia (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada orong-orong yang hidup (hatinya) dan agar ketetapan (azab) terhadap orong-orong kafir itu menjadi pasti. - اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مٰلِكُوْنَAwalam yarou annaa kḥo-laqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa an-‘aaman^ fahum lahaa maalikuun.
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka hewan-hewan ternak dari ciptaan tangan Kami (sendiri), lalu mereka menjadi pemiliknya? - وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَWa dżal-lalnaahaa lahum fa minhaa rokuubuhum wa minhaa ya'-kuluun.
Kami menjadikannya (hewan-hewan itu) tunduk kepada mereka. Sebagian di antaronya menjadi tunggangan mereka dan sebagian (lagi) mereka makan. - وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَWa lahum fiihaa manaafi-‘u wa ma-syaarib, afalaa yasy-kuruun.
Pada dirinya (hewan-hewan ternak itu) terdapat berbagai manfaat dan minuman untuk mereka. Apakah mereka tidak bersyukur? - وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗWatta-kḥo-dżuu min duunillaahi aalihatal la-‘allahum yun^ ṣhoruun.
Mereka menjadikan sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. - لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَLaa yas-taṭhi-‘uuna naṣhrohum, wa hum lahum jundum muḥ-ḍhoruun.
(Sesembahan) itu tidak mampu menolong mereka, padahal (sesembahan) itu adalah tentaro yang dihadirkan untuk menjaganya. - فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَFalaa yaḥ-zunka Qouluhum, innaa na’-lamu maa yusir-ruuna wa maa yu’-linuun.
Maka, jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Nabi Muhammad) bersedih hati. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rohasiakan dan apa yang mereka nyatakan. - اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌAwalam yarol-insaanu annaa kḥolaq-naahu min nuṭh-fatin fa'idżaa huwa kḥo-ṣhiimum-mubiin.
Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani? Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh yang nyata. - وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌWa ḍhoroba lanaa ma-tṡalaw-wa nasiya kḥol-Qoh, Qoo-la may yuḥ-yil-‘iḍzhooma wa hiya romiim.
Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata, “Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” - قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙQul yuḥ-yiihal-ladżii an^sya-ahaa aw-wala marroh, wa huwa bikulli kḥol-qin ‘aliim.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makḥluk. - ۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَAlladżii ja ‘ala lakum minasy-sya-jaril akḥ-ḍhori naaroo, fa-idżaa antum min-hu tuu-qiduun.
(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya.” - اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُAwa laisal-ladżii kḥolaQos-samaawaati wal-arḍho biQoo-dirin ‘alaa-ayyakḥ-luQo mitṡ-lahum, balaa wa huwal-kḥol-laaqul-‘aliim.
Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akḥirot kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui. (Diulang 3x sampai bala, lalu ditambah 'wa anta Qodirun' ) (lalu diikuti dari awalaisal 1x ) - اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُInnamaa am-ruhuu idżaa aroo-da syai-an ayya quula lahuu kun fa yakuun.
Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu. - فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَFa sub-ḥaanal-ladżii biyadihii malakuutu kulli syai-iw wa ilaihi turja-‘uun.
Maka, Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.